Satelit Beijing-3 milik China. (Foto: china-arms) |
China baru baru ini mampu mengorbitkan satelit kecil yang bernama Beijing-3. Satelit ini mampu memotret gambar resolusi tinggi kota-kota di Amerika Serikat hanya dalam hitungan detik. Hal ini mampu meyakinkan para ilmuwan untuk mengatakan, kecepatan pengambilan gambar satelit ini bahkan tidak bisa ditandingi oleh teknologi canggih buatan Amerika terkini.
Satelit kecil yang memiliki berat 1 ton buatan China tersebut mampu dengan cepat mengambil gambar resolusi tinggi kota-kota di Amerika Serikat yang sangat detail sehingga dapat mengidentifikasi kendaraan militer individu maupun senjata yang dibawa. Demikian diungkapkan ilmuwan China yang terlibat dalam proyek pembuatan Satelit Beijing-3.
Satelit Beijing-3 sendiri diluncurkan oleh China pada bulan Juni lalu, kemudian melakukan pemindaian mendalam di area seluas 1.470 mil persegi di Teluk San Francisco. Satelit mampu menangkap daerah itu hanya dalam waktu 42 detik. Demikian dilaporkan The South China Morning Post yang mengutip hasil pada bulan ini di jurnal peer-review China Spacecraft Engineering. "Beijing-3 memiliki keunggulan unik di balik lengannya. Dia dapat melenggang hingga 10 derajat per detik tanpa mengorbankan kualitas gambar saat mengorbit Bumi," kata pemimpin ilmuwan Yang Fang, yang mengepalai proyek yang dijalankan oleh DFH Satellite Company di bawah Akademi Luar Angkasa dan Teknologi China, seperti dikutip dari Insider, Kamis (30/12/2021).
Yung Yang menambahkan, jika Beijing-3 dilengkapi dengan kecerdasan buatan, maka berpotensi dapat mengamati hingga 500 area di seluruh dunia dengan hingga 100 kunjungan ulang sehari. Demikian The Post melaporkan. Namun, kualitas citra Beijing-3 belum cukup tajam untuk menyaingi satelit yang dikembangkan Amerika, seperti Worldview-4, yang dibuat oleh Lockheed Martin yang dapat menangkap gambar hingga pada resolusi 12 inci per piksel.
Satelit Beijing-3 dapat mengambil gambar dengan resolusi terbaik 20 inci per piksel. Tetapi para penelitinya mengatakan waktu respons satelit China sekira dua hingga tiga kali lebih cepat daripada Worldview-4, yang dihentikan pada 2019, kurang dari tiga tahun setelah peluncurannya pada 2016, karena kegagalan dalam sistem stabilisasinya. Laporan tentang Beijing-3 muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di Amerika Serikat bahwa teknologi luar angkasa China tumbuh dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jenderal David Thompson, wakil kepala operasi ruang angkasa di Angkatan Luar Angkasa AS, mengatakan China bisa menyalip AS dalam kemampuan luar angkasa pada tahun 2030
"Faktanya bahwa pada intinya rata-rata mereka membangun dan mengerahkan dan memperbarui kemampuan ruang mereka dua kali lipat dari kecepatan kita berarti bahwa segera, jika kita tidak mulai mempercepat pengembangan dan kemampuan pengiriman kita, mereka akan melebihi kita," kata Thompson, seperti dilaporkan CNN.
0 Komentar