6 Tips Sukses Bertani dan Bercocok Tanam di Indonesia

   


Membahas masalah kegiatan bertani dan bercocok tanam memang tidak akan ada habisnya. Hal ini karena pertanian merupakan keigiatan yang paling menentukan ketahanan pangan suatu daerah. Belum lagi lika-liku perjalanan petani untuk menggapai kemapanan sangatlah menginspirasi untuk disimak

Kebanyakan Petani tidak akan menyerah dengan keadaan yang kadang tidak berpihak pada mereka. Bagi mereka bekerja dengan alam memberikan ketenangan dan semagat tersendiri untuk terus tekun dan giat berusaha.

Alhamdulillah pada era modern ini informasi cepat tersebar dan mudah diakses dengan adanya internet. Hal ini sangat membantu petani untuk mendapatkan ilmu bercocok tanam, mencari informasi pestisida yang tepat dan cara pengolahan dan penjualan produk pertanian. Dengan adanya kemudahan ini harusnya menyadarkan genarasi muda untuk tidak gengsi menekuni dunia pertanian.

Dengan adanya kemudahan mengakses informasi ini akan lebih memudahkan kita untuk berinovasi dalam bercocok tanam agar kinerja menjadi lebih ringan dan hasil lebih melimpah. Nah, alasan lainnya yang sering membuat orang takut terjun ke dunia pertanian adalah resiko gagal panen yang kaan menyebabkan merugi. Sekarang kalau dipikir dengan seksama, usaha apakah yang tidak ada resikonya

Semua usaha mempunyai resiko. Tinggal bagaimana kita meminimalisir resiko tersebut dan mengatasinya dengan baik. Untuk itulah pada artkel kali ini kami akan berbagi informasi mengenai tips sukses bertani dan bercocok tanam yang akan membantu anda berhasil mengelola pertanian dengan tepat dan minim resiko gagal. Berikut adalah beberapa tips sukses bertani dari kami.

1. Pahami Dulu Ilmunya Baru Menanam

Ya, ini poin dasar yang harus anda lakukan. Jadi bertani yang sukses itu bukan hanya asal dari pada tidak ada kerjaan atau punya modal nganggur lalu tergesa-ges menanam. Hal ini akan berakibat pada besarnya peluang gagal akibat kurangnya emahaman akan cara merawat tanaman yang benar.

Oleh karena itu kami selalu menyarankan pada anda agar senantiasa mempelajari dulu ilmunya sebelum menanam varietas tertentu. Anda harus memahami musim, karakter tanaman, cara pemupukan dan perawatan yang benar agar tidak hancur karena serangan hama akibat salah musim dan lain-lain

Tak masalah jika harus memakan waktu lama hingga berhari-hari atau berminggu-minggu untuk memahami. Cari baik-baik informasi dari sumber terpercaya dan jangan remehkan informasi mengenai hma dan penyakit tanaman karena itu adalah masalah utama yang nantinya akan sangat mengganggu. Setelah memahami ilmunya baru kita bisa mulai praktek menanam.

2. Menggunakan Bibit Unggul Tahan Penyakit

Bagi anda yang pemula dan takut resiko akan serangan hama dan penyakit yang merugikan maka sebaiknya anda

menanam varietas yang tahan penyakit. Keunggulan varietas tersebut sudah dijamin oleh produsen benih bahwa tanaman tersebut akan toleran dan tahan terhadap serangan penyakit tertentu sesuai keterangan di label.

Perlu anda ketahui bahwa pada musim kemarau rata-rata penyakit adalah virus yang ditularkan oeh serangga kutu daun sedangkan pada musim penghujan penyakitnya adalah dari jenis cendawan patogen dan bakteri.

Nah, anda bisa memilih varietas tanamann yang tahan penyakit sesuai musimnya. Ini akan menunjang kesuksesn anda dalam bertani anti gagal.

3. Pemupukan yang Tepat dan Seimbang

Yang dimaksud tepat adalah sesuai kebutuhan tanaman dan yang dimaksud seimbang adalah terpenuhi baik unsur makro maupun mikro sesuai porsinya masing-masing. Pemupukan berlebihan tanpa memahami manfaat unsur pupuknya justru akan membuat tanaman tumbuh abnormal.

Salah satu yang mendasar adalah pupuk Nitrogen. Pada musim kemarau unsur Nitrogen memang sangat dibutuhan tanaman akan tetapi di musim hujan ketersediaan unsur Nitrogen bebas sangatlah melimpah pada air hujan sehingga penambahan pupuk Nitrogen di musim hujan justru tidak tepat.

Lalu tanaman jeni kacang-kacangan juga memiliki kemampuan fiksasi unsur Nitrogen sehingga tak membutuhkan pupuk Nitrogen terlalu banyak sekalipun di musim kemarau. Rata-rata tanaman sangat membutuhkan Nitrogen ketika masa awal pertumbuhan dan mulai berkurang drastis ketika memasuki masa berbunga (generatif).

4. Memilih Tanaman yang Sesuai Musim

Jika ingin sukses bercocok tanam maka jangan biasakan menanam tanpa memperhatikan musim. Tanaman seperti cabe misalnya, buahnya sanagt rentan terserag patek (antraknosa) ketika di musim hujan sedangkan daunnya mudah keriting dan terserang bulai di puncak kemarau. Jadi solusinya adalah dengan mulai menanam cabe diakhir musim penghujan (Februari-Maret) dan panen diawal musim kemarau.

Menanam jagung juga sebaiknya di awal Kemarau (April) agar mudah mengeringkannya nanti tanpa khawatir hujan.

5. Melakukan Metode Tumpangsari

Ini adalah tips sukses bertani yang terbukti ampuh sepanjang jaman karena sampai sekarang terus dipraktekkan para

petani. Anda tentu mengerti jika harga komoditas pertanian senantiasa naik turum (fluktuatif). Untuk menghindari kerugian akibat jatuhnya harga suatu komoditi ketika panen maka sebaiknya anda menanam berbagai jenis tanaman sekaligus di satu lahan yang mana ini disebut dengan tumpang sari.

Dengan begitu anda bisa menjaring harag sekaligus mengurangi resiko rugi. Yang perlu anda ketahui adalah agar memilih jenis tanaman yang tepat dn saling bersinergi untuk ditumpangsarikan karena salah menjejerkan jenis tanaman justru akan semakin menguatka hama dan patogen penyebab penyakit.

6. Mengolah dan Menjual Hasil Pertanian Sendiri

Ini adalah suatu kepastian dimana anda akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dengan menjual hasil panen anda sendiri tanpa melalui tengkulak. Anda akan tahu harga yang sebenarnya. Untuk meningkatkan harga jual maka anda bisa mengolah hasil panen anda terlebih dahulu enjadi produk jadi nilainya lebih tinggi ketimbang produk mentah dari panen.

Demikianlah beberapa tips sukses bertani dan bercocok tanam yang bisa kami sampaikan untuk anda terutama generasi muda agar menyadari betapa potensialnya dunia pertanian terutama di Indonesia yang tanahnya subur ini. Jangan takut susah atau capek, sekarang teknologi sudh maju. Jika bukan kita yang mulai memajukan pertanian Indonesia, siapa lagi?

Posting Komentar

0 Komentar